Seiring waktu, komunikasi mulai terjalin. Kami berbagi cerita, bertukar gagasan, selayaknya teman yang merasa nyaman berbicara satu sama lain. Tapi seperti kisah yang penuh lika-liku, kesibukan perlahan membuat kami berjarak dan kehilangan jejak. Hingga akhirnya, setelah tahun-tahun berlalu, kami kembali dipertemukan—kali ini dengan hati yang lebih siap. Pada 22 Februari 2025, dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan, dia mengajukan sebuah pertanyaan, bukan sekadar janji, tetapi komitmen untuk melangkah bersama.