Tahun 2018 menjadi awal dari perjalanan ini. Dalam sebuah pelayanan di tempat jauh bersama dengan rekan lainnya, Niko dan Tiovani ikut serta bukan sebagai sepasang kekasih, melainkan sebagai saudara dalam kasih Kristus. Bertahun-tahun berlalu, mereka tetap saling mendukung dalam iman, tanpa pernah menyangka bahwa pada waktuNya, Tuhan Yesus akan menumbuhkan benih kasih di antara mereka.
Hingga akhirnya, pada tahun 2023, langkah mereka mulai menyatu. Mereka memulai perjalanan cinta dengan tujuan menjadi dua hati yang saling melengkapi, menguatkan, dan mengasihi.

“Segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan (keutuhan) dalam hati mereka, (sehinggga) manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Bapa dari awal sampai akhir ” (Pengkhotbah 3:11)